Himbauan Kepada Segenap Dosen Untuk Mengurangi Pemberian Tugas Menggunakan Kertas


   Perkembangan teknologi informasi yang  sangat pesat Perguruan tinggi tiada henti berupaya mengembangkan teknologi informasi guna peningkatan kualitas. 
Berbagai aspek kehidupan akademidiarahkan ke arah teknologi informasi.
   Ini sejalan dengan semangat konservasi. Salah satunya, langkah yang sangat positif dalam meminimalkan konsumsi kertas Dengan optimalisasi IT, segala hal yang semula masih konvensional menggunakan kertas dalam segala hal, menjadi berbasis IT dengan memanfaatkan internet sebagai medianya. Dosen-dosen bisa menerapkan softcopy dalam pengumpulan tugas, untuk mengurangi penggunaan kertas.
    Menghemat penggunaan kertas berarti juga menghemat air. Padahal kita semua tahu bahwa air saat ini merupakan komoditi yang termasuk langka dan harus dihemat sebisa mungkin. Tapi tidak hanya itu saja, menghemat pemakaian kertas berarti juga ikut menyelamatkan hutan-hutan di bumi ini yang semakin habis digunduli. Ini karena bahan baku kertas yang utama-mencapai 95 persen adalah kayu. Pohon-pohon yang telah memberikan kita banyak oksigen, yang banyak memberikan kesejukan terhindar dari longsor dan banjir juga yang lainnya.
   Kertas yang sudah tidak terpakai bisa kita manfaatkan, kita daur ulang menjadi benda-benda yang bermanfaat. Menghemat kertas berarti juga menghemat uang. Sering menggunakan kertas merupakan pemborosan. Seringnya, kertas yang dibeli khusus ini hanya untuk dirobek dan dibuang saja. Daripada dirobek dan dibuang berkreasilah untuk menghasilkan sebuah produk.
Untuk itu kepada dosen-dosen untuk lebih mengurangi penggunaan kertas dalam pemberian tugas. Hal ini akan berdampak positif terhadap lingkungan.


Rabu, 16 April 2014

Kerusakan Bumi

Kerusakan Bumi





Penyebab kerusakan alam akibat ulah manusia merupakan penyebab tertinggi dan sangat berpengaruh daripada faktor alam yang terjadinya tidak setiap hari. Indonesia sebagai negara berkembang juga telah mengalami masalah kerusakan alam yang memberikan dampak negatif untuk kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kerusakan lingkungan karena ulah manusia membawa penyakit, bencana, dan kerugian untuk diri mereka sendiri. Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam contohnya gunung meletus, akibat dari letusan gunung akan merusak lingkungan karena gunung melontarkan berbagai material padat yang bisa menimpa pertanian, perumahan, hutan, dan apapun di sekitarnya. Selain itu gempa bumi dan siklon juga termasuk bencana alam yang turut berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan hidup. Beberapa contoh kerusakan lingkungan hidup karena ulah manusia adalah hutan gundul karena penambangan liar, banjir, tanah longsor, illegal loging, penggunaan pukat untuk menangkap ikan, pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, dan masih banyak lagi. Jika manusia masih terus tetap seperti ini, tentu saja alam tidak akan mampu bertahan lama yang pada akhirnya akan merugikan diri manusia sendiri. Salah satu masalah terbesar kita adalah masalah global warming. Peristiwa alam ini terjadi karena meningkatnya suhu permukaan bumi, lautan dan atmosfer. Penyebab utamanya adalah pembakaran bahan fosil yang melepaskan karbondioksida dan gas-gas lainnya yang disebut gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Gas rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menahan panas dari radiasi matahari. Akibat pemanasan global kenaikan suhu bumi mengakibatkan es di kutub selatan mencair sehingga volume permukaan laut meningkat dan terjadilah banjir di wilayah pantai. Hal ini akan menenggelamkan pulau. Kenaikan suhu bumi ini juga menyebabkan perubahan iklim yang ditandai dengan curah hujan tinggi, suhu udara meningkat, dan perubahan musim.                                                         
Bumi ini sudah terjajah oleh manusia, namun manusia tidak menyadari apa yang diperbuatnya. Kita harus berusaha melakukan yang terbaik, paling tidak berusaha untuk memperbaiki sesuatu agar masih bisa melihat dunia ini lebih baik untuk masa depan, untuk anak cucu kita. Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.    
Tugas besar yang diemban oleh ummat manusia sebagai konsekuensi logis dari penerimaan itu adalah menjaga dan memelihara serta mengelola bumi. Semoga pada bumi tidak terjadi kerusakan dan bumi bermanfaat bagi seluruh penghuni alam. Namun kenyataan yang dirasakan sekarang ini adalah pengelolaan bumi terkadang hanya menguntungkan bagi segelintir orang. Sedangkan bagi sebagian besar lainnya, justru merugikan dan bahkan terkadang pengelolaan bumi menyebabkan hancurnya tempat tinggal dan tempat berkembang biak mahkluk yang menghuninya.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!!!!
Selasa, 15 April 2014

Kastuba

Bunga Kastuba


Kastuba (Euphorbia pulcherrima) atau poinsettia adalah tanaman subtropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Poinsettia diberi nama menurut duta besar pertama Amerika Serikat untuk Meksiko, yang memperkenalkan tanaman hias ini ke AS pada tahun 1825. Daun bagian atas yang berwarna merah sesuai dengan warna-warni hiasan Natal. Di negara beriklim sejuk, kastuba digunakan sebagai tanaman hias pengganti bunga yang sulit didapat di musim dingin. Dalam folklor Amerika Selatan, kastuba merupakan tokoh utama dalam mitos penciptaan yang dipercaya Suku Maya sebagai makhluk perkasa dari dunia lain. Dalam bahasa Náhuatl, tanaman ini disebut cuitlaxochitl (bunga kotoran), karena benih tumbuh di atas kotoran burung yang makan biji kastuba. Dalam bahasa Spanyol, tanaman ini disebut disebut flor de pascua (bunga Paskah), flor de nochebuena (bunga malam Natal), atau arbolito de navidad (tanaman Natal).

Tanaman perdu dengan tinggi mulai 60 cm hingga 4 meter. Daun berbentuk daun oval, berwarna hijau tua, panjang sekitar 7-16 cm. Bunga yang disebut cyathia bergerombol di ujung batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota, tapi di bawahnya terdapat daun bagian atas (disebut braktea) yang berwarna merah tua, merah jambu, dan putih. Daun tanaman bagian atas yang berwarna menarik inilah yang sering disangka sebagai bunga.
Di luar habitat asalnya, tanaman ini dibudidayakan di dalam rumah kaca. Tanaman menyenangi sinar matahari pagi, tapi senang keteduhan di saat hari mulai panas. Di negara beriklim sejuk, tanaman tidak tahan cuaca dingin di bawah 10 °C dan tidak sesuai untuk ditanam di luar ruangan.
Setelah dipelihara beberapa lama, Kastuba sering tidak mau lagi berdaun merah seperti waktu baru dibeli. Tanaman perlu diletakkan di tempat gelap dalam jangka waktu lama agar mau berbunga. Malam yang panjang di musim gugur diperlukan bagi tanaman agar bisa berbunga, dan tanaman tidak mau berbunga walaupun cuma sedikit saja terkena cahaya di waktu malam. Di daerah tropis, tanaman yang tidak mau berdaun merah bisa diakali dengan menutup bagian atas tanaman dengan kain atau plastik hitam dan dijauhkan dari sinar matahari.

Kastuba bisa diperbanyak dengan stek, potongan cabang yang tua direndam di dalam wadah berisi air sebelum ditancapkan ke dalam media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pasir. Sebelum dimasukkan ke wadah berisi air, getah yang ada pada batang harus dilap lebih dulu. Sifat dan Khasiat Rasanya pahit, sepat, sifat nya sejuk, toksik. Berkhasiat sebagai perangsang muntah, menormalkan siklus haid, menghentikan pendarahan (hemostatis), mempercepat penyembuhan tulang yang patah, menghilangkan bengkak, dan melancarkan keluar nya ASI (galaktagog).


Selasa, 01 April 2014

Bunga Lily


Bunga Lily 

 
Bunga lily atau bunga lilium merupakan bunga yang sangat cantik. Selain bunganya yang cantik, bunga ini juga memiliki beberapa khasisat untuk menyembuhkan beberapa luka dan sebagai pengobatan yang lainnya. Lili sangat mudah tumbuh, beberapa varietas dapat ditemukan tumbuh liar dalam jumlah besar. Lili membutuhkan masa aktif dingin untuk berkembang. Ini berarti bahwa mereka tumbuh terbaik di daerah-daerah yang mendapatkan setidaknya udara dingin yang sejuk.Lili membutuhkan udara lembab dan sedikit asam tanah. Tanaman ini bisa menyesuaikan diri dengan habitat hutan, seringkali pegunungan, dan terkadang habitat rerumputan. Beberapa mampu hidup di rawa. Pada umumnya tanaman ini lebih cocok tinggal di habitat dengan tanah yang mengandung kadar asam seimbang. Bunga Lily lebih toleran terhadap keadaan kering dibanding tanaman bunga potong lainnya.akan tetapi bila terlalu kering akan berdamapak buruk terhadap tanaman bunga lily, daun akan menjadi kuning dan bunga akan berguguran. Air yang mengandung flor terlalu banyak akan merusak daun. Oleh karena itu, penyiraman hendaknya diatur agar media tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah. 

Khasiat :
1. Membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit, misalnya luka bakar, luka akibat jatuh. Dan kelebihannya, Lily dapat menyembuhkan luka tanpa bekas. Kulit Anda akan kembali mulus seperti semula.
2. Saponin pada umumnya terdapat pada umbi-umbian dan biji-bijian. Saponin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kanker dan membantu mengatur kadar kolesterol. Saponin ini juga terkandung di dalam Lily, itulah sebabnya beberapa produk kosmetik ada yang memanfaatkan bunga Lily untuk mencegah berkembangnya sel kanker di kulit (apalagi jika kulit terlalu sering terkena sorotan sinar matahari secara langsung).
3. Ekstrak bunga Lily dapat membantu menjaga kelembaban kulit, memberikan perawatan spesial bagi kulit kering, kulit iritasi dan kulit sensitif.
4. Polisakarida yang juga terkandung di dalam bunga ini termasuk dalam kelompok hidrokoloid, fungsinya membantu meningkatkan viskositas dan kestabilan kelembaban air yang ada di kulit. Di dalam kulit, polisakarida ini menahan kadar air yang ada agar tetap berada dalam jumlah yang seimbang. 

Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I, sifat kimiawi dari bunga lili adalah dingin, manis, dan agak pahit. Efek farmakologis yang dikandung tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk (antitusif) dan penenang (sedatif).
Beberapa penyakit yang bisa diatasi bunga ini adalah batuk, bengkak dan bisul, amandel, radang saluran nafas, radang paru-paru, asma, sakit lambung, diare kronis, sakit perut setelah melahirkan, jerawat, dan lain-lain. Untuk menyembuhkan penyakit batuk, caranya cukup mudah, ambillah 10 gram umbi bunga lili, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 5 gram umbi anggrek tanah, diaduk, lalu diminum selagi hangat.
Jika batuk karena influenza, 10 gram umbi bunga lili ditambah 5 gram daun menthol kering dan 7 lembar daun sirih, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 ss, disaring, lalu diminum selagi hangat. Untuk mengatasi batuk rejan (pertussis), 15 gram umbi bunga lili dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

 
Bu-Blog. Template Design By: SkinCorner